Pulse Oximeter, Alat yang Wajib Dimiliki Pasien Isolasi Mandiri Covid-19

Share:

 

Oximeter

 

Di masa pandemi seperti sekarang ini, tidak hanya rumah sakit yang penuh dengan pasien, tapi juga banyak pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah dianjurkan untuk memiliki pulse oximeter . Seberapa penting alat ini untuk pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri? Yuk simak ulasannya!

Apa Itu Oximeter?

Untuk pasien yang sedang terkena virus covid-19 dan harus isolasi mandiri tentu sudah tidak asing dengan alat yang satu ini. Oximeter merupakan alat yang dibutuhkan untuk mengukur tingkat saturasi atau kadar oksigen yang ada di dalam darah. Pemantauan kadar oksigen di dalam darah ini bertujuan untuk mencegah penyakit yang lebih buruk dan bisa membahayakan nyawa.

Pengukuran kadar oksigen di dalam darah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan oximeter dan analisis gas darah. Akan tetapi, cara yang kedua hanya dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan, sementara pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah selama beberapa waktu.

Untuk itulah, pulse oximeter sangat diperlukan untuk melakukan pengecekan kadar oksigen di dalam darah. Selain bisa ditemukan di rumah sakit, anda juga bisa membeli alat ini secara mandiri dan digunakan di rumah. Untuk pembelian secara online, anda bisa menggunakan blibli.com.

Mengapa Mengecek Kadar Oksigen di dalam Darah Penting?

Untuk pasien yang sedang terjangkit virus covid-19, saturasi oksigen adalah hal yang penting untuk diperhatikan karena hipoksia merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi. Hipoksia merupakan kondisi saturasi oksigen yang tidak normal. Umumnya, saturasi oksigen yang normal berada pada angka 95 persen atau lebih.

Jika saturasi oksigen kurang dari 95 persen, artinya pasien tersebut mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen di dalam darahnya. Apakah hipoksia berbahaya? Tentu saja. Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ yang mengancam nyawa penderitanya. Ditambah lagi, gejala yang ditimbulkan tidak selalu jelas, ada pula pasien yang mengalami gejala diam-diam.

Kondisi tersebut disebut dengan happy hypoxia. Di sinilah peran penting pulse oximeter untuk mengecek kadar oksigen di dalam darah pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. Bahkan, WHO telah menganjurkan pasien yang menjalani isolasi mandiri harus memiliki oximeter di rumah, sehingga anda bisa langsung melakukan penanganan jika terjadi hipoksia.

Bagaimana Cara Menggunakan Oximeter?

Penggunaan oximeter sangatlah mudah, anda cukup menjepitkan alat kecil yang berbentuk klip ke salah satu jari tangan anda. Sensor dari oximeter yang telah menyala akan secara otomatis menghitung kadar oksigen di dalam darah yang dibawa ke seluruh tubuh. Hasil dari pengukuran ini dapat dilihat di monitor kecil oximeter.

Di dalam monitor tersebut akan mencantumkan saturasi oksigen dan detak jantung. Kadar oksigen di dalam darah diwakili oleh %SpO2 dengan patokan normal 95 persen atau lebih dari itu. Sementara itu, untuk detak jantung orang dewasa normal umumnya berkisar antara 60 sampai 100 kali tiap menitnya.

Jika anda menjumpai kondisi yang tidak stabil dari hasil pengukuran pulse oximeter, segera datang ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis. Untuk mencegah kondisi yang semakin buruk, sebaiknya gunakan tabung oksigen portabel selama perjalanan menuju rumah sakit.

Infeksi virus covid-19 bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Meski menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing harus tetap melakukan pengecekan kadar oksigen di dalam darah. Hal ini akan membantu pasien untuk mengetahui kondisinya dan bisa segera melakukan tindakan jika terjadi ketidakstabilan.